Mobi Groups
Download Free Apps & Games @ PHONEKY.com

CINTARASUL - Topics
Create Your Own App Store

* CINTARASUL > Topics


Subject: DO'A
Replies: 46 Views: 3522

beice 16.10.08 - 11:40pm
Addu'aa'u mukhkhul ibaadati Doa adalah intisari ibadah(HR. Tirmidzi) *

beice 17.10.08 - 12:01am
Saat ini m ia hdup dlm suasana materialisme. Mksdny adlh bhw m ia modern saat ini meletakkan faktor2 yg tertangkap oleh akal dan panca indra sbg faktor penting dlm khidpn qt. Tdk jarang sgl keputusn qt mempertimbngkn hal2 yg bersifat materi ini. Baru ktk faktor2 materi ini hilang, qt baru mulai menengok cara2 pemecahan masalah melalui pendekatan spiritual atau kerohanian. Seprti doa, istighotsah, istikharah atau lelaku spiritual lainya. *

beice 17.10.08 - 04:07am
Sbgn besar masyrkt modern saat ini hny meletakkn faktor2 fisik sbg satu2ny alat dan pertimbngan dlm menghdpi permasalahn kehdpan. Ktk faktor2 fisik ini tdk mrk dptkn, mrk mjd putus asa. Bhkn tak jarang keputusasaan ini menimbulkn berbagai penyimpangn kejiwaan. Sprti depresi, shock dsb. *

beice 17.10.08 - 04:17am
Dlm islam Allah memandang sgl permasalahn scr adil. Aspek2 fisik dan aspek2 ruhani mendpt perhatiaan yg berimbng. Allah berfirman: Dan bersungguh-sungglh kalian(berjihadlh) dgn harta dan diri kalian. (QS. Al An'am 72). Dlm sbuah haditsny Rasulullah SAW bersabda: Seorang mukmin yg kuat lbh baik dan lbh dicintai Allah dr pada mukmin yg lemah dlm smua bidang. *

beice 17.10.08 - 04:30am
Walopn dmk, Allah jg membimbing kaum muslimin utk menggunakn potensi doa scr maksimal. Sbgmn firman Allah dlm Al Qur'an Surat Al Mukmin ayat 60 yg artiny: Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kalian, maka Aku akan mengbulkn doa untk kalian. Bukan hny sampe disini. Dlm pandangan Rasulullah SAW, doa bhkn menempati kedudukn yg pling inti dlm agama. Seprti sabda Rasulullah SAW di awal tulisan ini. *

beice 17.10.08 - 04:38am
Ada bbrp hal yg kurang lbh melatarbelakangi sabda tsb. Pertama, bhw seseorng yg berdoa berati meyakini adany Allah. Artiny ktk seseorng itu berdoa berati ada keimanan di dlm hatiny. Tdk mgkn orng yg tdk meyakini adany Allah akan berdoa. Krn bg mrk utk apa memohon pertolongn dgn sesuatu yg tdk nyata. Atau kasarany utk apa berdoa kpd sesuatu yg tdk ada. *

beice 17.10.08 - 04:46am
Kedua, ktk seseorng berdoa berati ia meyakini sifat2 Allah SWT. Ia meyakini bhw Allah adlh Tuhan Yang Maha Mendengar. Krn itu ia memohon dgn kata2. Ia meyakini bhw Allah Maha Tahu. Krn itu ia menyampaikn doany dimanpun ia berada. Ia meyakini bhw Allah bersifat welas asih. Krn itu seorng pendoa tdk pesimis dr Allah. Hatiny senantiasa pnuh hrp kpd Allah. *

beice 18.10.08 - 10:16am
Ke3,seseorng yg berdoa berati mengakui keterbatasan kekuatany. Bhkn bg kalangan yg lbh tinggi lg tingkt spiritualny, berdoa berati pengakuan atas ketdkberdayaan total pd dirinya. Ia meyakini bhw kekuatan dan kekuasaan hnylah milik Allah semata. Hingga ia merasa tdk lg membuthkn siapapun kecuali Allah SWT. Ini adlh tingkt spiritualitas yg sngt tinggi dlm islam. *

beice 18.10.08 - 10:23am
Dr ke3 hal diatas dpt diketahui bhw doa mrp salah satu ciri khas seorng mukmin. Khdpany selalu mrp keseimbngn antara upaya lahiriah dan doa. Dngn dmk slruh potensi hdupny lahir dan batin dpt ia pergunakn scr total dan sempurna. *

beice 18.10.08 - 10:58am
Ada 2 hal yg kelihatanya berlawanan yaitu ridho dan doa. Ridho artinya seseorng itu menerima apapun pemberian Allah pd dirinya. Hal ini muncul krn seorng mukmin akan senantiasa memandang Allah sbg Tuhan Yang Maha Bijaksana (Al Hakim), Maha Mencintai Hamba-Nya (Al Waduud), dan Maha Pengasih Penyayang (Rahmaan Rahiim). Krn itu bg penilaian sbgan orng, sngt tdk beradab jk seseorng memprotes keputusan Allah dgn berdoa. Bukankah doa pd dsrnya meminta? Dan ktk meminta, berati seseorng memandang bhw pemberian Allah itu kurang? Atau jg bs berati bhw keputsan Allah tdk bjksana? Hingga bg klmpok ini, ridho lbh baik drpd doa. *

beice 19.10.08 - 11:27pm
Sbgn lain mengtkn bhw doa lbh baik drpd diam dgn alasan ridho. Hal ini krn doa adlh perilaku pr hamba pilihn Allah. Pr ulama, orng2 shaleh dr masa ke masa, pr Nabi dan Rasul, bhkn hngga m ia yg plng sempurna, Rasulullah SAW msh berdoa. Pdhl mrk adlh makhluk Allah yg plng utama dan terbaik. Bkn hny itu sj, Allah SWT dan Rasulullah SAW memerinthkn utk berdoa. Lalu, Pantaskah seseorng tdk berdoa kpd Allah? Patutkah dgn berbagai kenyataan seperti ini jk kmd seseorng meninggalkn doa? *

beice 19.10.08 - 11:39pm
Doa dan ridho adlh 2 hal yg tdk prlu dipertentangkn. Seseorng yg ridho bkn berati hrs meninggalkn doa. Sebaliknyapn, seseorang yg berdoa bukan berati ia tdk ridho. Hal ini krn antara doa dan ridho memiliki wilayah yg berbeda. Seseorng memang hrs ridho dgn ketetapan Allah, baik yg sdh lewat atau yg akan datang. Krn bgmpun jg, ketetapan dan pilihan Allah pasti lbh baik drpd ketetapan dan pilihan m ia. Namun prlu jg diingat, bhw doa adlh perintah Allah. Dan pelaksanaan perintah Allah hrs mjd prioritas seorng mukmin. Disamping doa jg mrp sunnah Rasulullah SAW. Dan pelaksanaan sunnah jg mrp perintah Allah. *

beice 19.10.08 - 11:46pm
Krn itulah seseorng yg berdoa sehrsnya lbh memfokuskan diri pd niat mentaati perintah Allah (Lillah). Tegasnya qt berdoa adlh semata-mata melaksanakn perintah Allah utk berdoa. Apapun hasil dr doa itu, semuanya qt serahkn kpd Allah. Apkh Allah akan memberinya sbgmn redaksi doa yg qt ucapkn, atau Allah memberi dlm bentuk lain, smua itu hrs qt terima dgn pnuh ridho kpd Allah. *

isma1l 20.10.08 - 06:30am
Benar Akhi@Biece. BerDo'a ntu ada dua fi'il: 1. Johir, yaitu dgn tindakan. 2. Bathin, yaitu mengiringi tindakan yg dilakukan dgn memahami apa2 yg dilakukan. Jangan memisahkan antara kedua fi'il ini, jangan pula mencampurkannya. *

isma1l 20.10.08 - 07:01am
Contoh: Ketika haus, lo ngambil air minum lalu lo minum deh, namun lo musti nyadar (hudurun qalbu) klo Allah-lah yg menganugerahkan kpd lo bwt ngilangin rasa haus ntu, Dia yg menggerakan lo ngambil air, yg menjadikan air, yg menjadikan rasa n yg menjadikan segala2nya bwt lo, maka lo mengucap bismillah ketika mulai n mengucap hamdalah ketika hilang rasa haus lo, betapa nyata Allah ngabulin do'a lo. Tapi kebanyakan lo kufur nikmat, lo nyangka usaha lo ato air ntu lah yg jadi sebab hilang haus lo, lo kgk ingat klo Allah yg menjadikan diri lo n apa2 yg lo kerjakan. *

bisa2aja 21.10.08 - 01:50pm
Menyimak..-memahami... *

xram2 23.10.08 - 01:50am
Do'a dalam bahasa kita artinya meminta. Didalam qur'an dijelaskan dan dijanjikan oleh alloh *ud'uni astajib lakum, mintalah niscaya aku qabul kan. Itu adalah suruh dari alloh, walaupun suruh disana adalah suruh sunat menurut hukum syari'at. Janji alloh mengabulkan do'a stiap hamba2nya, tapi knp stelah skian lama kita berdo'a nmun tdk dikabulkan jg? Mustahil alloh mungkir akan janjinya. Maka pastinya ksalahan itu trletak pada kita yg berdo'a. Dlm setiap amalan sudah tentu memiliki syarat2 yg mesti dipenuhi.
*

xram2 23.10.08 - 02:11am
Dmikian halnya dlm brdo'a, tentu jg ada syarat2, al= 1.kenal dn dikenal. Mengenal kpd siapa kita meminta dn yg memberi jg kenal kpd kita. Ini jadi syarat utama dalam berdo'a. Ibarat didunia ini saja, kita mesti kenal baik pd seseorang jika ingin meminta kpdnya. Jika kita minta ma org yg ga kita kenal, dia ga akan memberi apa yg kita minta. Jadi mengenal alloh ta'ala dulu, dan jadikan diri kita dari gol hambanya bukan sekedar makhluknya, baru do'a itu mustajab dan dikabulkan. *

xram2 23.10.08 - 02:26am
2.waktu dan tmpt berdo'a. Memang kapan dan dimana saja tdk ada batasan dalam berdo'a. Tapi ada wkt2 yg afdol untuk berdo'a dimana saat itu babul rahmat terbuka. Dan wkt itu do'a2 sering diperkenankan. Dua waktu itu, yakni sebelum maghrib pergantian siang dan malam, dan menjelang fajar shiddiq, pergantian malam dngan siang. sbelumnya taubat dulu atas dosa2 siangnya pd wkt menjelang maghrib dan taubat atas dosa malam pd wkt menjelang fajar. Kemudian baru berdo'a insya alloh. *

xram2 23.10.08 - 08:28am
Yg ke 3, tau dan faham dngn apa yg diminta. Jangan meminta sesuatu dngn hal yg kita tdk tau untuk apa. Misalkan kita minta dikuatkan iman, kita mesti tau apa itu iman. Jika kita minta umur yg panjang, kita mesti tau untuk apa kita dihidupkan. Yg jelas, kita mesti benar2 tau dengan apa yg kita minta. Seterusnya menjaga adab dalam berdo'a dengan tidak berdo'a panjang2, tidak bersajak-sajak, suci hadast kecil dan besar, menengadahkan tangan menghadap kiblat.
*

xram2 23.10.08 - 08:37am
Jika selama ini kita telah berdo'a namun tiada dikabulkan, maka tilik kembali ke diri kita, sudahkah syarat2 do'a tsbt telah kita penuhi? Yg lebih tau tentang diri kita sudah tentu diri kita sendiri. Mustahil jika alloh ta'ala tdk mengabulkan do'a hambanya sedangkan DIA telah berjanji dalam al-qur'an, mintalah, niscaya aku kabulkan. Tentunya kesalahan itu ada pada diri kita yg tdk sah pada syarat2 meminta itu. Kemudian apakah hanya org2 yg mengenal akan DIA yg do'anya dikabulkan??
*

xram2 23.10.08 - 08:49am
Yg kita mesti tahu bhwa Allooh, bersifat AR-R07.MA1N & AR-R07IYM. Maka dngan ro7.ma1nNya akan diberikan pd setiap makhluknya. Namun khusus ar-ro7iym hanya untuk yg dikasihi dan dicintaiNYA. Jika diibaratkan kita memiliki 2org anak, yg satu nakal dan bandel sedang yg satu lagi baik dan penurut. Ktk akan brngkat sekolah sibaik minta jajan, maka dngan kasih sayang kita memberikan uang jajan itu padanya. Kmudian sinakal jg minta dan tetap kita beri dngan jmlh yg sama, tetapi dengan perasaan jengkel. *

xram2 23.10.08 - 08:52am
Tapi itu hanya sekedar tamsilan untuk mendatangkan faham, sbb alloh ta'ala mahasuci dari sekalian tamsil atau ibarat.
*

xram2 23.10.08 - 09:06am
Hukum do'a itu sunat pada syara'. Jg bisa menjadi wajib. Arti do'a pd syara' adalah beberapa perkataan yg dimulai dngan hamdalah dan disudahi dngn amin. Pengertian do'a inilah yg menjadikan arti sholat pd logat bearti do'a. Dalam rukun sholat ada fateha yg tdk boleh ditinggalkan. Tdk sah sholat jika tdk membaca surat fateha. Hamdalah adalah puja puji bagi alloh, dan isi fateha itu diawali dngn puja puji kemudian baru meminta dngan *tunjukilah kami kpd jalan yg lurus* lalu stelah itu ditutup dngan kata AMIN *

xram2 23.10.08 - 09:14am
Dengan arti bahwa fateha adalah do'a. Seangkan rukun wajib sholat salah satunya adalah fateha ini. Maka sholat itu wajib bagi mukmin lelaki dan perempuan yg baligh lagi beraqal. Maka itu berarti wajib pula membaca fateha sebanyak 17x sehari/semalam. Dan juga bearti wajib berdo'a sbnyak itu pula.
*

g44_gisa 25.10.08 - 10:56am
Menyimak *

beice 26.10.08 - 03:22am
Menambh apa yg sdh disampekn Akhi xram. Hendaklah merasa rendah diri dan hina sehina2nya (tadzallul), merasa bnr2 dihadpan Allah wa Rasulihi SAW (istidlor), merasa berlarut-larut pnuh dosa (tadhollum), pnuh sesal atas dosa2 yg dilakukan (inkisar), khusyu', pnuh hrp atas pertolongn Allah (iftiqar) dan pnuh perasaan takut kpd-Nya. Hal ini sesuai dngn firman Allah, Mohonlah kalian kpd Tuhan kalian dgn tadhorru' (merendah)......... (QS. Al A'raaf 54). *

beice 26.10.08 - 03:33am
Dlm sbuah haditsnya Rasulullah SAW memberi peringatan: Sesungguhnya Allah Ta'ala tdk menerima doa dari hati yg lupa. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim). Sbgan Auliya jg mengatakn: Fadlol-Nya Allah (termasuk maghfiroh, taufiq, hidayah, inayah, rahmat dsb) tdk akan diberikan kecuali kpd hati yg sungguh2 'nelongso' merasa penuh dosa dan sangat mengharap pertolngan Allah. (Taqribul Ushul 217). *

beice 26.10.08 - 03:41am
Jangan berdoa disertai dngn sikap pesimis/tdk yakin dngn pertolongan Allah. Seseorng yg ingin doanya dikabulkan hrslah yakin bhw doanya akan dikabulkan. *

g44_gisa 26.10.08 - 01:09pm
Terbakar diriku skian lama brmain api dosa YA RAHMAN..YA RAHIM..ku mohon brteduh d bawah rindang kasih dan rimbunan maghfiroh-Mu.. *

g44_gisa 26.10.08 - 01:13pm
Di celah pepohonan keinsyafan,ku mhn cahaya hidayah dan taufiq-Mu..moga sinar itu mbawa diriku keluar dr rimba kejahilan dan kmaksiatan..memadu aq di denah yg betul hingga ke ujung nyawa.. *

g44_gisa 26.10.08 - 01:19pm
Afwan akhi biece..post na oot *

g44_gisa 31.10.08 - 10:57am
Ya Allah.. tuangknlh dlm jiwa yg brgejolak ini kdamaian,tunjukknlh pandangan yg kbingungan ini kpd cahaya-Mu,bimbinglah sesat nya prjlnnn ini ke arah jln-Mu yg lurus dan tuntunlh org2 yg menyimpang dr jln-Mu merapat ke arah hidayah-Mu *

g44_gisa 31.10.08 - 11:02am
Wahai Dzat Yang Maha Memberi..limpahknlh rasa kcukupan dg apa yg ada dlm genggaman hamba..dan brikan hamba pnerima'an diri trhdp apa yg sdng trjadi..agar hamba tdk trlalu mmaksakan diri u/ mmiliki ssuatu yg tdk hamba miliki scr paksa.. *

g44_gisa 31.10.08 - 11:04am
Dan jdkn hamba m ia yg brsabar dan brsyukur akan sgl karunia..pray.GIF *

isma1l 31.10.08 - 07:27pm
Pengertian do'a secara lughah adalah ''meminta''. Do'a adalah anugerah ni'mat bagi hamba2 Allah, ianya merupakan salah satu wujud Kasih Sayang Allah kpd hamba2-Nya. Adapun sebab ''meminta'' ada dua perkara, yaitu: 1) Keinginan dan 2) Kebutuhan. *

isma1l 31.10.08 - 07:38pm
Bermula syaratb''meminta'' ada dua perkara: 1) Mengetahui dgn apa2 yang diminta. 2) Mengenal kepada Siapa ia meminta. Betapapun, jika lo kgk memenuhi syarat ini, maka lo dikhawatirkan cmn meminta bwt disesatkan atau meminta bwt di kufurkan. Adapun ambilan syarat ini bersumber pada Ilmu Tauhid, yaitu mengenal diri dan mengenali Rab-nya. *

isma1l 31.10.08 - 07:46pm
Marilah kita ambil contoh ketika merasa amat kelaparan hingga hampir2 lemas dan pingsan, kebanyakan m ia menjadi gelisah dan merasakan kesusahan ketika ia amat kelaparan. Keadaan ini mengakibatkan ia membutuhkan sesuatu. Apakah yang ia butuhkan? Disinilah peran AQAL yang menentukan, bukan OTAK atau prasangkaan. *

isma1l 31.10.08 - 07:53pm
Prasangkaan m ia tidak berbeda dengan hewan, maka ia menyangka jika yang dibutuhkannya adalah makan/makanan supaya KENYANG dan PUAS. Berbeda dgn AQAL, ia membutuhkan hilang rasa lapar supaya ia tidak gelisah dan bisa kembali mengingat Rab-nya dengan tenang. *

isma1l 31.10.08 - 07:59pm
Inilah contoh yang dimaksud dengan syarat yang pertama, Mengetahui dgn apa2 yang diminta. Jika lo kgk tau kebutuhan lo ketika lo diuji Allah, maka lo sama dgn binatang yang kgk beraqal. *

isma1l 31.10.08 - 08:06pm
Otak (prasangkaan) m ia sama dengan binatang, ia menyangka supaya ia bisa makan, maka ia musti ikhtiar dgn mencari atau meminta makan kpd yg wajib menafkahi dirinya (orang tuanya, bosnya atau tuannya), sama sekali ia kgk inget akan Rabb-nya. *

isma1l 31.10.08 - 08:15pm
Inilah golongan orang2 Jabariyah, yang kelakuannya tidak beda dgn binatang, menyangka perbuatan makhluk (usaha dirinya mencari makanan, atau orang yg memberinya makanan) memberi bekas pada mendatangkan makanan. Dan ia menyangka makanan memberi bekas pada mengenyangkan. Padahal Rabb-nya-lah yang menjadikan segalanya itu, dan Af'al-Nya itulah yang memberi bekas pada mengadakan atau mentiadakan sesuatu. *

isma1l 31.10.08 - 08:31pm
Ada juga AQAL m ia yg terpedaya Syeithan, maka ia tak berbeda dengan IBLIS, yang mengetahui hany Rabb-nya-lah Yang Kuasa memberikan rasa kenyang, walaupun tanpa makan sesuatu, maka ia bisa kenyang, maka ia hanya menghiba-hiba dan menuntut kenyang perutnya kepada Rabb-nya tanpa mau berikhtiar sedikitpun, ia tiada menyadari jika Pertolongan Rabb-nya itu bisa saja disandarkan kepada makhluq-Nya, namun ia begitu malas dan menolak ketika datang Pertolongan Rabb-nya yang disandarkan kepada ikhtiar dirinya atau disandarkan kepada fi'il makhluk yg lain dari dirinya, padahal didunia ini tiada yang terbit selain dari Rabb-nya. Ibarat Iblis yg menolak bersujud kepada Nabi Adam AS, ketika disuruh Allah, ini karena ia hasad, ujub dan takaburnya kpd Nabi, tetapi ia beralasan ''Aku tidak akan bersujud melainkan kepada Tuhanku,'' Perkataan yang benar, tetapi dusta pada perbuatan.... *

isma1l 31.10.08 - 08:41pm
Inilah yang termasuk dalam golongan QADARIYAH, yaitu yang terpedaya oleh kemalasan, kesombongan, dan perhitungan thdp nikmat Allah, (tidak ikhlas), menyangka diri sudah jadi wali, yang mustinya mendapat keistimewaan dari kebanyakan makhluk, tetapi ia tetap saja ia masih merasa gelisah dan kesusahan, yaitu dongkol hatinya ketika orang lain tidak peduli dgn kesusahannya, kesal hatinya ketika orang lain mendapatkan kemuliaan, yaitu lebih alim, lebih shobar dan lebih bijak. *

isma1l 31.10.08 - 08:53pm
Maka hanya hamba2 Allah yang dikaruniakan Kesempurnaan kelakuan pada zahir (ikhtiar) dan kelakuan pada bathin (Hati), yakni: ketika ia amat kelaparan, ia ingat kepada Rabb-nya yang mendatangkan rasa lapar kepadanya, dan Rabb-nya pula lah yg Kuasa menghilangkannya, maka ia BERDO'A, yakni ''meminta'' kepada Rabb-nya dgn ''FI'IL IBADAH'' yang meliputi dua perbuatan, zahir dan bathin, yakni ikhtiar menurut SYARI'AT yg sempurna pada zahir dan do'a menurut 'ITIQAD yang sah pada bathin. *

isma1l 31.10.08 - 09:13pm
Maka ia MENGETAHUI ketika ia berikhtiar demi hajatnya itu adalah semata2 Dengan Kasih Sayang Allah Yang Kuasa Menganugerahkan fi'il pada dirinya, dan Dia-lah Yang Kuasa Menganugerahkan rezeki kepadanya, maka mengetahui ia jika ikhtiarnya atau makhluk yang memberinya makan, makanan, dan segala sandaran thobi'at sehingga hilanglah rasa lapar itu adalah Dengan Rahmat dan Rahim Allah, sehingga terbitlah pada lidahnya ketika hendak memulai perbuatan itu (makan) ''BISMILLAAH'', maka ia berdo'a sesuai hajatnya itu yang melimpah terkeluar dari dalam hatinya kepada lidahnya diiringi perbuatan. Perhatikanlah betapa do'a ketika hendak makan, hal ini berlazim2. inilah yg disebut ushul fiqh berdasar 'itiqad yg sah yg disusun oleh Imam Assyafi'i didalam kitabnya ''ushul fiqh''. *

isma1l 31.10.08 - 09:23pm
Inilah yang dimaksud dgn dua hal utama pada syarat2 berdo'a. Pada hamba2 Allah: Sebab yg dimintanya hanyalah sekedar hilang rasa lapar, maka ia berhenti ketika hajatnya sudah terpenuhi walau baru beberapa suap atau bahkan walau masih tersedia banyak makanan yg ia sukai (favorit). Pada Binatang: Sebab yang diminta makan hingga ia kenyang dan puas, maka ia takan berhenti jika makanan masih banyak tersedia atau jika belum putus ikat pinggangnya sehingga ia puas dan kenyang. ''Dan Allah amat murka kepada orang2 yg melampaui batas (hajat ibadah)'' Demikianlah contoh keterangan mengenai BERDO'A. Wallahu 'alam. *


* Reply
* CINTARASUL Forum


Search:
topics replies


* CINTARASUL

Create Your Own App Store

topTop
groupsGroups
mainProdigits

Create Your Own App Store